Kalender Forex

Kalender forex adalah kalender atau jadwal kapan berita-berita ekonomi dunia akan diumumkan. Berita-berita ini akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan nilai mata uang.




Keterangan.
Waktu : Tentatif, Dilakukan pada hari itu.
Currency : Berlaku untuk mata uang.
Impact : Low : Rendah, Medium : Sedang, High : Tinggi, Non : Tidak berpengaruh
Previous : Nilai indikator ekonomi yg telah lalu.
Forecast : Ramalan nilai yang akan muncul.
Actual : Nilai sekarang(aktual).
Nilai : Warna Hijau : lebih baik dari yg diramalkan
Warna Merah : Lebih jelek dari yg diramalkan


Pivot Points

Kali ini kita akan membahas pivot points. Pivot Points merupakan teknik yang menggunakan high, low dan close dari bar sebelumnya, sangat bermanfaat untuk menentukan support dan resistance bar saat ini. Dia tidak tergolong indikator, namun masih dibilang sebagai cabang analisa teknikal karena sama-sama mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa lalu. Perhatikan rumus berikut ini:

Pivot point = (H + L + C + O)/4

R1 = (2 x P) - L
R2 = P + (H - L)
S1 = (2 x P) - H
S2 = P - (H - L)

Rumus diatas adalah rumus dalam perhitungan Support Ressistance dengan menggunakan pivot points. Dimana:

P = Pivot Points
H = High
L = Low
C = Close
O = Open
R = Resistance
S = Support

Daily pivot points bermanfaat untuk swing trading yang suka menahan posisi dalam waktu yang lama, sedangkan 4 Hours pivot points sangat berguna untuk intraday trading. Sementara itu, Hourly pivots dapat digunakan untuk menentukan entry/exit point dalam hari tersebut.

Daily pivots dihitung dari high, low dan close hari sebelumnya yang berakhir pada 21pm GMT atau jam 4am WIB. 4 Hours pivots dihitung dari bar 4 Hours. Hourly pivots dihitung dari hourly bar sebelumnya. Untuk melihat data waktu yang telah berlalu, bisa dengan menekan tombol F2, kemudian pilih pair yang anda inginkan beserta waktunya. Berikut gambarnya:


Kegunaan dari Pivot point
Bila harga mendekati titik Support, kemungkinan harga akan berbalik kembali ke atas atau jika trend turun terlalu kuat, maka harga justru akan menembusnya dan trend turun akan semakin kuat.

Jika harga mendekati titik ressistance maka harga akan kembali bergerak turun menjauhi titik resistance, namun jika trend naik terlalu kuat (biasanya karena isu fundamental) maka harga akan tembus titik ressistance untuk kemudian naik lebih jauh lagi.

Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Nilai kisaran pada indikator ini adalah 0 - 100 ( oscillator). Secara sepintas hasil dari analisis dengan menggunakan Stochastic Oscillator dibandingkan dengan RSI adalah hampir sama. Hanya saja dalam Stochastic ini perhitungan meliputi harga terendah, harga tertinggi dan closing price pada waktu yang ditentukan. Stokastik Oscilator ditampilkan sebagai dua garis. Garis utama disebut %K. Garis detik disebut %D, adalah satu Rata-rata bergerak dari %K. Garis %K lebih sensitif dari %D. Garis %D menggerakan sinyal trading. Garis %K biasanya ditayangkan sebagai satu garis padat dan garis %D biasanya ditayangkan sebagai satu garis putus-putus.


Silahkan klik untuk memperbesar gambar

Dengan bidang garis antara skala 1-100, garis “Trigger” yang normal dalam grafik stochastic adalah level 80% dan 20%.Sinyal dihasilkan ketika garis bersilang.Gambar di atas merupakan osilator stochastic.

Interprestasi
Level 80% digunakan sebagai sinyal peringatan overbought dan level 20% sebagai sinyal peringatan oversold.Sinyal yang paling handal jika Anda menunggu sampai garis %K dan %D memutar naik dibawah 5% sebelum membeli dan garis memutar turun diatas 95% sebelum menjual.

Osilator stochastic menghasilkan sinyal dengan 2 cara:
  1. Nilai ekstrim terjadi ketika 20% dan 80% bergerak bersilangan.Beli ketika stochastic jatuh di bawah 20% kemudian naik ke level atas.Dan sebaliknya menjual ketika stochastic naik di atas 80% kemudian turun ke level bawah.
  2. Crossover antara garis %D dan %K, dimana membeli ketika garis %K naik di atas garis %D dan menjual ketika garis %K jatuh di bawah garis %D.Waspadai crossover jangka pendek.

Indikator Relative Strength Index

Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. RSI (Relative Strength Index) diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 pada bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.

Secara matematis RSI dituliskan sebagai berikut : RSI = 100 - (100/(1+RS)), dengan RS = (AG/AL).
  • RS = Relative Strength, merupakan ratio antara dua buah XMA yang dihaluskan.
  • AG = Average price gain pada periode yang ditentukan. Diperolah dari total gain dibagi periode yang dipakai.
  • AL = Average price loss pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total loss dibagi periode yang dipakai.

Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah :
  1. Konfirmasi kejadian overbought / oversold
  2. Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
  3. Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan
Overbought / Oversold menurut RSI
Aturan umum yang berlaku adalah kondisi overbought diperoleh bila RSI memotong garis 70 (sinyal untuk jual / sell) dan oversold bila RSI memotong garis 30 (sinyal untuk beli / buy). Aturan ini tidaklah mutlak, tergantung kondisi, sehingga perlu diuji dengan eksperimen yang anda lakukan sendiri.



The Centerline Crossover
RSI juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan momentum kenaikan atau penurunan harga. Jika pada MACD crossover terjadi pada garis nol maka pada RSI pada garis 50. Bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka sedang terjadi trend kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar nilai RSI yang terjadi. Demikian juga berlaku sebaliknya. Ketika garis RSI menembus centerline dari atas kebawah maka harga cenderung mengarah turun.



FXOpen

Company Profile
Pada tahun 2003, FXOpen dibuka sebagai pusat pendidikan di Kairo, Mesir mendidik dan menyiapkan individu dan kelompok dalam analisa teknikal untuk saham dan valuta asing. Kemudian pada tahun 2005 baru FXopen memperluas bisnisnya dengan menjadi perusahaan pialang perdagangan valuta asing internasional atau dapat juga disebut dengan broker forex.

Sejak itu Fxopen berada di garis depan dalam industri Forex Eceran dengan berusaha untuk menawarkan kondisi perdagangan terbaik, pelatihan dan jasa keuangan kepada pedagang di seluruh dunia. Sekarang pada tahun 2009, di samping untuk melayani Retail Forex klien melalui standar industri platform trading, Metatrader 4, FXOpen dengan bangga mengumumkan peluncuran inovatif ECN / STP layanan. Dari awal, FXOpen, telah menjadi salah satu broker yang melayani perdagangan sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan free swap.

Lokasi dan legalitas
FXOpen adalah perusahaan bisnis forex broker(institusi finansial) dengan legalitas bernaung dibawah Financial Services Commission (FSC) No: 084573 C1/GBL , Category 1 Global Business No.C108006805 License. Dibawah regulasi Republic of Mauritius.

Kantor FXOpen pusat berlokasi di :
14, Loukis Akrita St., Limassol 3030,
Cyprus
+35725030250

Keamanan FXOpen ?
FXOpen mengharuskan setiap member untuk melakukan verifikasi dokumen dengan meng upload ID, baik itu foto ataupun alamat(KTP, Rekening koran atau slip tagihan). Hal ini ditujukan untuk menghindari dari kejahatan melalui internet dan praktek pencucian uang.

Apa kelebihan dan keuntungan menggunakan FXOpen ?
  • Spread rendah yaitu mulai dari 2 pips
  • Berbagai macam pilihan leverage dari 1:1 sampai dengan 1:500
  • Account No Swap (Tanpa Bunga untuk Muslim)
  • Berbagai pilihan dan kemudahan untuk deposit dan penarikan :
    Melalui Bank Lokal, webMoney, Liberty Reserve, C-Gold, Webmoney, AlertPay, PerfectMoney, Bank Wire Transfer

Pilihan jenis account
Standard Account :
  • Minimum deposit = US$25 (Standard account)
  • Bonus $25 langsung untuk deposit minimal $100
  • Tidak ada maksimum deposit dan balance
Micro Account :
  • Minimum deposit US$1
  • Bonus $1 langsung untuk deposit minimal $1
  • Maximum balance yang diijinkan adalah US$3000
Promosi
Dapatkan 100 $ setelah membuat 10 lot akumulasi trading.
Untuk mendapatkan bonus ini, anda perlu membuka account Real Money dan membuat 10 lot akumulasi trading.

Contoh:
Anda telah membuka 0.5 lot menjual EUR / USD, 0.3 lot membeli USD / JPY, dari 1,2 lot buy GBP / USD. Total akumulatif ukuran 0,5 +0,3 +1,2 = 2 lot. Ketika Anda akan membuat 10 lot, 100 USD bonus akan ditambahkan ke account Anda.

Buka akun standard baru dan dapatkan 25 $ bonus (Setelah setoran awal)
Bisa di tarik setelah melakukan transaksi 10 lot.

Buka rekening mikro baru dan menerima 1 $ sebagai bonus (Setelah setoran awal).
Bisa di tarik setelah melakukan transaksi 1000 micro lot.

Dapatkan 25 $ bonus account.
Buat 100 post di forum dan dapatkan 25 $ trading forex account

Bagaimana cara membuat account di FXOpen ?
Untuk mendaftar di FXOpen sangat mudah. Namun sebelum mendaftar anda harus scan id card (KTP/SIM) dan rekening koran atau slip tagihan untuk bukti alamat. Perhatikan agar scan KTP anda dalam format JPEG dan ukurannya tidak lebih dari 100kb. Untuk memulai anda bisa memulai dengan isi form pendaftaran FXOpen.

Untuk buka account di FXOpen klik disini untuk mendatar.

Moving Average Convergence Divergence

Moving Average Convergence Divergence atau yang bisa disebut MACD adalah diciptakan oleh Gerald Appel dengan mengambil formulasi seperti Moving Average atau yang biasa juga disebut dengan MA. Didalam MACD terdapat dua bagian yaitu MACD Histrogram dan tiga Line MACD lalu tiga garis MACD tersebut memiliki fungsi dan nama yang berbeda –beda yaitu Triger Line, Centre Line dan MACD Line.

Coba perhatikan gambar berikut:
Kita akan mengetahui mengapa MACD dikatakan mengambil formulasi yang sama dengan MA. Mari kita lihat asal dari garis-garis diatas (MACD line, triger line, Histogram, dan centerline):



MACD line. Secara default fromulasi MACD line adalah : XMA12 - XMA26 yaitu selisih dari XMA periode 12 dengan XMA periode 26. Oleh karena menggunakan XMA, maka sifat-sifat MACD juga akan menyerupai sifat-sifat XMA yaitu memberikan sinyal yang lebih dini dibanding MA lainnya.

Triger line. Secara default triger line adalah XMA9 yang merupakan garis pemicu.

Centerline. Garis biasa. Merupakan garis nol yaitu membatasi histogram negatif dengan histogram positif.

Histogram. Formulasi untuk histogram adalah: MACD line - Triger line. Digunakan sebagai indikasi overbought/oversold.

Bila Anda sudah cukup mahir Anda dapat bereksplorasi dengan menggunakan periode XMA yang berlainan. Mungkin terlintas dipikiran kita mengapa kita harus repot-repot menggunakan MACD yang padahal hanya pengurangan dari XMA saja. Tidak demikian kenyataannya. Melalui formulasi sederhana seperti ini ternyata MACD mampu memberikan informasi bukan hanya trend yang akan terjadi tetapi lebih dari itu. MACD dapat digunakan untuk mengetahui peralihan momentum yang dinilai kuat atau pun lemah, juga dapat dipakai untuk mengetahui kondisi overbought/oversold pada pasar yang dapat memicu peralihan trend.

MACD untuk Perubahan Trend. Ini adalah kegunaan khas dari MA yang digunakan MACD sebagai MACD line dan triger line. Cara membaca peralihan trend dari Bullish menuju Bearish dan sebaliknya sama dengan cara kita membaca peralihan trend pada MA. Garis digunakan untuk membacanya adalah MACd line dan triger line. Perhatikan lagi gambar dibawah ini:



Persis seperti aturan pada pembacaan MA, pada MACD berlaku aturan apabila MACD line memotong triger line dari bawah maka akan terjadi perubahan trend menuju Bullish trend. Dan berlaku juga sebaliknya apabila MACD line memotong triger line dari atas, maka akan terjadi perubahan trend menuju Bearish trend

Overbought dan Oversold pada MACD. Kita juga dapat menggunakan MACD sebagai indikator overbought dan oversold. Situasi overbought atau jenuh beli merupakan indikasi bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam membeli mata uang yang bersangkutan. Jika ini terjadi maka diramalkan akan terjadi penurunan harga dalam beberapa saat kemudian. Begitu juga dengan oversold yang artinya kira-kira jenuh jual. Jika terjadi oversold maka diramalkan akan terjadi penguatan harga menuju titik resistance-nya. Perhatikan gambar dibawah:



Perhatikan ketika histogram beranjak naik keatas dan berada diatas centerline (gari nol) maka harga cenderung bergerak naik dan sebaliknya ketika histogram bergerak turun dan menuju area negatif, harga juga bergerak turun. Garis dibawah centerline (area minus) merupakan wilayah yang disebut oversold area dan diatas centerline (area positif) merupakan wilayah overbought. Penurunan harga sendiri terjadi pada saat histogram meninggalkan area yang bersangkutan.

Moving Average

Di dalam analisa teknikal kita mengenal beberapa alat yang digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga, mengetahui support – resistance serta overbought – oversold. Alat tersebut bekerja berdasarkan data historis di masa lampau, dan kita sebut sebagai indikator. Mengenai indikator ini sudah kita singgug dibagian Analisa Teknikal. Sekarang kita akan membahas lebih dalam lagi untuk indikator, khususnya indikator moving average.

Indikator ini merupakan indikator yang paling sederhana dan merupakan dasar dari banyak indikator. Pada intinya Moving Average (MA) / Rata-rata pergerakan didapatkan dari rata-rata pergerakan yang terjadi dan membentuk sebuah garis/kurva. Dengan menggunakan indikator Moving Average (MA) kita dapat memperkirakan trend atau arah pergerakan yang akan terjadi yang berupa garis lengkung yang mulus (merupakan rata-rata pergerakan naik dan turun).

Moving average sendiri memiliki 3 varian yang berbeda, Simple Moving Average, Weighted Moving Average, dan Exponential Moving Average. Semuanya merupakan metode rata-rata bergerak, hanya saja cara merata-ratakannya berbeda satu dengan yang lainnya. Namun dalam pembacaanya tetap sama dan mengikuti aturan yang berlaku dalam Moving Average. Sebenarnya Moving Average ini memiliki lebih dari 5 varian. Tapi untuk mempersempit dan supaya mudah dipahami, kita hanya akan membahas 3 varian yang sudah disebutkan tadi.

Simpel Moving Average (SMA)

Simple Moving Average atau juga disingkat SMA adalah Moving Average paling sederhana dan tidak menggunakan pembobotannya dalam perhitungan terhadap pergerakan closing price. Meskipun sederhana, SMA cukup efektif dalam menentukan trend yang sedang terjadi di market. Cara pembacaannya pun sederhana. Secara garis besar MA dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menentukan trend yang akan terjadi.
2. Menentukan titik support dan resistance.
3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.

Aplikasi MA paling banyak digunakan untuk memprediksi arah trend sedangkan kegunaan no 2 dan 3 tidak terlalu banyak digunakan. Berikut contoh MA dengan periode 10 yang diterapkan pada GBP/USD periode 1 hari :



Perhatikan bagian yang telah diraster dengan warna biru. Ketika harga bergerak naik, MA berada dibawah dari pergerakan mata uang. Sebaliknya bila MA berpotongan dengan candlestick, trend naik berhenti dan dilanjutkan dengan situasi sideways. Atau ketika trend naik terjadi lalu kemudian MA menembus harga dan berpindah dari bawah menuju keatas, itu merupakan pertanda bahwa trend naik telah berakhir untuk kemudian dilanjutkan dengan trend turun.

Kita juga bisa menggunakan dua buah SMA dengan dua periode yang berbeda. Hasilnya akan sangat menarik.



Dengan penggunaan dua SMA dengan dua periode yang berbeda kita dapat lebih akurat lagi memprediksikan kemana harga akan bergerak. Apabila telah terjadi perpotongan antara harga dengan kedua SMA maka akan dipastikan harga kan berubah arahnya. Pada gambar diatas, apabila MA dengan periode yang lebih kecil-yaitu periode 10 jika di gambar-berada /dibawah/ dari MA yang periodenya lebih besar-pada gambar diwakili dengan periode 15-maka itu merupakan indikasi harga sedang dalam trend turun dan sebaliknya apabila periode lebih kecil /di atas/ dari periode yang lebih besar maka trend mata uang sedang dalam tren naik. Dapat kita catat juga bahwa apabila rentang antara kedua SMA semakin besar maka kemungkinan trend akan terus berlangsung dan bila mulai terjadi penyempitan jarak diantara keduanya dan sampai terjadi perpotongan kembali, bisa disimpulkan bahwa trend sudah berakhir. Mudah bukan? Mengenai periode MA yang digunakan, sayangnya sampai saat ini belum ada aturan pencarian periode yang tepat untuk dipakai. Memang perlu banyak-banyak berlatih dan mencoba (trial and error). Perlu Anda catat bahwa penggunaan periode dapat berubah-ubah menurut kebutuhan meskipun pada pair yang sama karena memang kondisi sebuah mata uang adalah dinamis dari waktu kewaktu. Namun berdasarkan pengalaman, disarankan periode yang digunakan tidak lebih besar dari 40. Ini dimaksudkan agar MA tidak kehilangan sensitivitasnya sebagai indikator penentu trend. Semakin besar periode dari MA maka kurva MA yang dihasilkan akan semakin lebar dan tidak sensitif dalam mengakomodasi perubahan harga. Sebaliknya, semakin kecil periode MA maka kurva MA yang dihasilkan menjadi semakin semakin sensitif. Dalam hal ini terlalu sensitif atau tidak sensitif sama sekali bukanlah hal yang baik. Semakin sensitif sebuah kurva MA maka semakin sering sinyal palsu dihasilkan dan membuat trading kita loss. Sebaliknya, semakin tidak sensitif maka sinyal beli atau jual menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan kita tidak dapat bertrading.

Weighted Moving Average (WMA)

WMA ini bisa dibilang berbeda tapi sama dengan SMA. Berbeda sehingga diberi nama lain, Weighted Moving Average. Sama karena metodologi yang digunakan sama, hanya caranya yang berbeda. Biar lebih mudah memahami perbedaanya, kita buat perumpamaan. Andaikan anda mau membeli notebook, harga mana yang anda buat patokan? Harga 2 minggu yang lalu apakah harga dua hari yang lalu? Saya rasa pasti anda memilih harga dua hari yang lalu, karena menurut hemat kita pastilah pergerakan harganya tidak akan jauh berbeda. Bobot penilaian inilah yang diatur oleh WMA. Pada SMA, bobot setiap harga baik dua minggu lalu atau pun dua hari yang lalu memiliki bobot penilaian yang sama. Pada WMA data terakhir memiliki bobot yang lebih besar nilainya dibandingkan harga-harga sebelumnya. Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang diberikan pada data terbaru. Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Dibawah ini penggunaan WMA dengan dua periode yang berlainan. Cara membacanya sama dengan SMA



Exponential Moving Average (XMA)

XMA merupakan penyempurnaan dari metode SMA. Seperti kita ketahui bahwa pembobotan SMA merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyal perubahan trend. Pemberian bobot pada XMA sama seperti juga pada WMA, melibatkan periode. Hanya saja perbedaannya jika pada WMA semakin panjang periode yang kita gunakan maka semakin besar bobot nilai terakhirnya, maka pada XMA terjadi sebaliknya yaitu semakin panjang periode yang kita pakai maka semakin kecil pembobotan nilai terakhir yang kita pakai. Secara keseluruhan, peraturan pada XMA adalah sama seperti pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Berikut contoh penggunaan XMA dengan dua periode yang berbeda. Cara membacanya sama persis dengan SMA



Manakah yang lebih baik, SMA, WMA, ataukah XMA ?

Manakah diantara varian indikator MA ini yang paling baik? Dilihat dari pemberian sinyal bullish atau bearish memang XMA merupakan indikator yang dapat memberikan sinyal yang lebih dini dibanding keduanya, karena XMA memang diciptakan untuk mengeleminir kekekurangan varian MA pendahulunya. Tapi jika pertanyaannya adalah mana yang lebih baik, ini menjadi sangat relatif bergantung pada si pemakai.

Semakin sensitifnya sebuah indikator memang akan menjadi sangat membantu untuk memprediksi harga. Namun sebaliknya, semakin sensitif maka akan semakin banyak juga false signal yang dihasilkan yang artinya bisa saja sinyal yang diberikan ternyata salah atau tidak berlangsung lama. Itu sebabnya kembali bergantung pada sang trader. Jika Anda adalah seorang yang lebih menyukai permainan yang lebih safe, mungkin SMA menjadi lebih cocok dibandingkan varian lainnya. Dan sebaliknya bila Anda menyukai permainan yang lebih beresiko (yang juga berarti kemungkinan memperoleh keuntungan akan sama besarnya dengan resiko yang mungkin terjadi) maka XMA akan lebih baik menurut Anda karena lebih responsif dan lebih cepat dalam pemberian sinyal. Jika Anda seorang penganut poros tengah, silakan gunakan WMA. Yang jelas indikator hanyalah sebuah instrumen, kitalah yang menentukan keputusan berdasarkan petunjuk instrumen tersebut.

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

Panduan Forex Dasar © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu